Sabtu, 10 Desember 2011

Emas dan Saham Kalahkan Inflasi

 Emas dan Saham Kalahkan Inflasi

Kompastasik.blogspot.com — Pada tahun 2012, strategi investasi apa yang dapat dilakukan para investor?
Ekonom dan Direktur Hubungan Investor Bahana TCW Budi Hikmat pada risetnya yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (12/12/2011), mengungkapkan beberapa kiatnya.
Selain menghindari kehilangan pokok investasi (capital preservation), pertimbangan utama berinvestasi adalah mengalahkan inflasi. Pasalnya, inflasi menggerus daya beli yang secara efektif mengurangi kemakmuran. Berdasarkan kedua pertimbangan ini, baik emas maupun saham terbukti dapat mengalahkan inflasi.
"Selama lima tahun terakhir, kinerja emas dapat menyeimbangi saham. Hal ini sangat terkait dengan kelebihan likuiditas yang tidak hanya menyebabkan pelemahan dollar dan inflasi sebagai faktor tradisional yang mendorong harga emas. Namun, kelebihan itu telah menurunkan bunga yang menyebabkan biaya penyimpanan emas menurun drastis," ujarnya.
Kenaikan harga emas juga diduga sebagai akibat tindakan bank sentral negara berkembang yang melakukan diversifikasi cadangan devisa dengan mengurangi dollar. Dengan kenaikan harga emas yang cukup tinggi, prospek harga emas sangat tergantung apakah bakal terjadi kelebihan likuiditas.
"Kami duga The Fed akan lebih berhati-hati menggelontorkan likuiditas akibat sudah tingginya pertumbuhan uang beredar. Sementara itu kebutuhan likuiditas untuk re-financing utang bakal membuat suku bunga internasional bergerak naik," katanya.
Dengan pertimbangan ini, emas memiliki lebih banyak pesaing. Namun, berdasarkan pertimbangan capital preservation and inflation protection, persoalannya bukan masalah "emas atau saham", melainkan "emas dan saham".  Diedarkan kembali oleh Kompastasik.blogspot.com.

Sumber  :  Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar